BERITA  

Melestarikan Musik Tradisional di Tengah Gelombang K-Pop: Kisah Anak-anak Belajar Musik Batanghari Sembilan dari Seniman Sumsel, Ali Goik

Gandustv.com, Palembang – Melestarikan Musik Tradisional di Tengah Gelombang K-Pop: Kisah Anak-anak Belajar Musik Batanghari Sembilan dari Seniman Sumsel, Ali Goik

Di tengah pesatnya popularitas musik K-Pop yang melanda banyak negara di seluruh dunia, sebuah cerita inspiratif muncul dari Sumatera Selatan, Indonesia. Anak-anak dari luar Sumsel datang untuk belajar musik tradisional, khususnya musik Batanghari Sembilan, Ali Goik.

Musik tradisional Batanghari Sembilan memiliki tempat yang istimewa dalam budaya Sumatera Selatan. Namun, dengan arus globalisasi dan popularitas musik pop modern, kekhawatiran tentang kehilangan warisan budaya menjadi semakin nyata. Itulah mengapa upaya untuk melestarikan musik tradisional semakin penting.

Ali Goik, seorang seniman yang berdedikasi, telah memainkan peran yang sangat penting dalam membimbing anak-anak ini dalam memahami dan menghargai keindahan serta kekayaan musik tradisional. Melalui pelajaran dan bimbingan dari Kak Ali, mereka tidak hanya belajar bagaimana memainkan alat musik tradisional dan menyanyikan lagu-lagu klasik, tetapi juga memahami pentingnya menjaga warisan budaya mereka.

Ini adalah cerita tentang bagaimana anak-anak dari luar Sumsel tidak hanya datang untuk belajar musik, tetapi juga membawa pulang keberanian dan pengetahuan untuk mempertahankan warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi yang tak terelakkan. Dengan semangat dan dedikasi, mereka membawa pulang tidak hanya keterampilan musik, tetapi juga kebanggaan akan identitas budaya mereka.

Kisah ini menyoroti betapa pentingnya upaya kolektif untuk melestarikan dan mempromosikan musik tradisional di tengah tantangan dari arus globalisasi yang semakin kuat. Melalui pembelajaran dan pengajaran seperti yang diberikan oleh Ali Goik, kita dapat menjaga agar warisan budaya kita tetap hidup dan berkembang, memberikan inspirasi bagi generasi mendatang untuk terus menghargai kekayaan budaya yang dimiliki.