Gandustv.com, Bangka. – Aktivitas penambangan timah ilegal kembali memicu keresahan.
Warga Desa Jada Bahrin, Kabupaten Bangka, mengeluhkan kehadiran ratusan ponton Tambang Inkonvensional (TI) sebu yang beroperasi di aliran sungai desa mereka.
Pantauan warga menyebutkan, aktivitas tambang ini sudah berlangsung selama beberapa waktu dan terus bertambah jumlahnya.
Deretan ponton tampak memenuhi aliran sungai yang sebelumnya menjadi jalur utama para nelayan mencari nafkah.
“Kami sulit melaut sekarang. Sungai ini tempat kami lewat, tapi sekarang sudah dikuasai ponton TI semua.
Air jadi keruh, ikan juga makin sedikit,” keluh , salah satu nelayan tidak sebut namanya setempat, Senin (13/10/2025).
Tak hanya mengganggu mata pencaharian, warga juga mengkhawatirkan dampak lingkungan dari aktivitas tambang tersebut.
Sedimentasi meningkat, ekosistem air rusak, dan potensi bencana seperti banjir pun menjadi momok bagi warga.
“Kami sudah melapor ke pihak berwenang, tapi belum ada tindakan. Seolah-olah dibiarkan,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari aparat penegak hukum maupun pemerintah daerah terkait aktivitas tambang di sungai Desa Jada Bahrin.
Masyarakat berharap ada tindakan tegas dari pihak berwenang untuk menghentikan operasi tambang ilegal tersebut, demi menjaga kelestarian lingkungan dan mata pencaharian para nelayan.
Warga Nelayan Desa Jada Bahrin Mengeluh, Ratusan Ponton TI Sebu Kuasai Sungai
