Gandustv.com, Palembang – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru menyerahkan trofi bergilir Gubernur Sumsel kepada SMA Negeri 13 Palembang, yang berhasil meraih juara umum lomba Sang Juara ‘Payo ke Museum 2021. Sekaligus menutup pameran bersama di Museum Negeri Sumatera Selatan Balaputra Dewa, Selasa (7/12).
Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn yang hadir dalam acara tersebut menilai pameran bersama sudah sangat bagus dan dia berharap kegiatan seperti ini bisa dipertahankan.
“ Kalau bisa hadiahnya bisa ditingkatkan sehingga bisa menarik lagi , tapi lihat materi dan lain-lainnya sudah sangat bagus, “ katanya.
Kegiatan ini dinilainya sebagai bentuk edukasi yang diberikan kepada peserta apalagi di bawa dengan cara yang menarik.
“ Apalagi ada kuis antar sekolah itu lebih menarik,” katanya.
Sedangkan , Gubernur mengapresiasi para juara dan peserta Sang Juara, yang dinilainya getol menggali dan mempelajari sejarah bangsa Indonesia.
Ia berpesan kepada para siswa untuk menjadi manusia yang cerdas, jujur, dan berwawasan, karena merekalah bonus demografi bangsa di era 2030 hingga 2040 mendatang.
“Kalianlah bonus demografi itu. Kami sebagai orang tua sebatas membimbing, mengantarkan, dan membawa kalian sampai berlaga di area bonus itu,” ujarnya di hadapan para siswa SMA, SMK, dan MA se-Kota Palembang, Selasa (7/12).
Ia juga berpesan kepada para siswa, secanggih apapun informasi dan teknologi masa kini, tetap harus ingat kearifan lokal Sumatera Selatan.
“Kita adalah warga Sriwijaya, yang punya ketangguhan mental. Tidak hanya di nusantara, tapi luar nusantara. Harapan saya, kalian semua tetap menjadi putra-putra Sriwijaya yang membanggakan di masa bonus demografi,” katanya.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan Hj Megawati mengatakan, ini merupakan Sang Juara edisi ketiga sejak 2019, yang berlangsung di Museum Negeri Sumatera Selatan Balaputra Dewa. Ajang ini akan menjadi even tahunan.
“Kita gelar di sini, karena kita ingin museum selalu di hati. Kita mengajak para guru, terutama guru Sejarah, siswa SMA, SMK, MA untuk mengenal sejarah budaya, kearifan lokal, khasanah Sumsel. Kita mengedukasi mereka, agar tertarik dan berminat dengan sejarah dan budaya Sumsel,” katanya.
Dikatakan, sejarah Sumsel dapat dilihat di Museum Negeri Sumsel. Di tempat ini ada banyak koleksi benda-benda cagar budaya, dari mulai prasejarah, sejarah, zaman Sriwijaya, kesultanan Islam, kolonial Belanda, dan lainnya.
“Tadinya di sekolah tahu sejarah dari buku, bisa langsung melihat di museum. Ini loh peninggalan sejarah. Ini khasanah budaya sejarah kita. Ada semua di Museum Negeri Sumatera Selatan,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pameran bersama diikuti 22 peserta. Di antaranya enam museum di Sumsel, yakni Museum Negeri Sumatera Selatan, Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya, Museum Monpera, Museum Sriwijaya, Museum AK Gani, dan Museum Sultan Mahmud Badaruddin.
“Dimeriahkan pula dengan Lomba Sang Juara. Lomba ini dilaksanakan hampir satu bulan, sejak 9 sampai 27 November babak penyisihan. Ini babak grand finalnya,” katanya.
Sebanyak 75 peserta dari 25 SMA/SMK/dan MA se Kota Palembang mengikuti Babak grandfinal Sang Juara ‘Payo ke Museum’ 2021 di Museum Negeri Sumatera Selatan Balaputra Dewa, Selasa.
SMA Negeri 13 Palembang yang menjadi juara umum, selain berhak membawa pulang piala bergilir Gubernur Sumsel, juga mendapatkan hadiah uang pembinaan Rp5 juta.
Eri Maliana Sari, guru Sejarah SMAN 13 Palembang, mengatakan, pihaknya mendapat undangan mengikuti Sang Juara pada November silam. Digelarlah seleksi untuk mendapatkan peserta yang akan mewakili sekolah.
“Kami persiapkan anak-anak. Termasuk mengajak mereka berkunjung ke museum untuk melihat benda-benda peninggalan sejarah,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, siswanya juga mencari referensi di buku-buku sejarah, termasuk mencari informasi di Google.
“Kami mendorong anak-anak untuk memberikan like sebanyak-banyak di video Sang Juara SMA 13 di Youtube. Saingan terberat kami SMA 7, yang merupakan juara bertahan. Kami tambah semangat. Berlomba-lomba like. Alhamdulillah tahun ini kesampaian. Kami menjadi the best,” ucapnya penuh semangat.
Sedangkan Lara Purnama Sari, siswi MA Paradigma, mengaku tak menyangka bisa meraih juara satu Sang Juara.
“Persiapan memang sudah matang. Belajar dari pagi sampai sore di rumah. Saya sudah berusaha maksimal. Tidak sangka dapat juara satu,” katanya.
Lara Purnama Sari meraih juara satu dan berhak membawa pulang uang Rp3,5 juta. Lalu Desvinta Diva Maharani dari SMAN 13 meraih juara kedua dan uang pembinaan Rp3 juta, Aulia Turahmi dari MAN 2 juara ketiga (Rp2,5 juta), Nayla Sabrina Cholik dari SMKN 6 juara harapan 1 (Rp1,5 juta), Nadzwa Zharia PA dari SMKN 6 juara harapan 2 (Rp1,250 ribu), dan Taraka Widyadhana dari SMKN 6 juara harapan III (Rp1 juta).