Gandustv.com, Palembang, – Terkait pengukuran Lahan/yang diduga menguasai lahan tanpa ijin yang berhak dengan menutup jalan menggunakan semen berada di Jalan Putri Rambut Selako RT 16 RW 07 Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I Palembang, Kamis (3/10/2024)
Adapun yang datang ke lokasi di jalan Putri Rambut Selalu RT 16 RW 07 Ilir Barat I Palembang Polrestabes Palembang, BPN Palembang, warga yang berada di lahan/ lokasi yang menjadi perselisihan serta Kelurahan, dan RT RW setempat.
Ketua RT 16, Feriyanto mengatakan, ” yang kita ketahui jalan ini memang tempat keluar masuk. Kita tidak mengetahui jalanya karena mereka yang memegang sertifikatnya,” katanya.
Jalan ini sudah di tutup di perkirakan selama 5 bulan.
” Harapan kami sebagai RT selesaikan secara bersama-sama. Jangan ada yang di rugikan dan di untungkan,” tandasnya
Sementara di tempat yang sama warga yang berada di lokasi penutupan semen itu, DK menambahkan, ” sesuai yang di laporkan biar pihak kepolisian yang memberikan yang terbaik,” ucapnya.
Lanjutnya, Dampak dari penutupan jalan ini adalah akses jalan untuk mobil tidak bisa masuk.
” Harapan kami tidak mau ada perselisihan atau ribut-ribut, yang kami mau tetap berdamai dan mencari solusinya,” harapnya.
Di tempat yang sama Feri saputra sebagai anak terlapor dari Erni menjelaskan, Hari ini BPN melakukan pengukuran ulang tanah yang sesuai dengan sertifikat kita, selama ini kan memang suka direbutin. Jalan umum dan tanah ini pun termasuk sertifikat kita tetapi dari pihak sana selalu menggugat, bahwa ini jalan umum dan sekarang pun mereka mulai melaporkan kita.
” Maka dari itu, dari tim mereka juga mengundang dari BPN mengukur ulang tanah sesuai sertifikat agar mereka tahu benar atau tidak tanah sesuai sertifikat kita,” tuturnya.
Lanjutnya, Untuk kepemilikan kita SHM, orang tua kita membeli tanah tersebut dari tahun 1995, surat pembeliannya ada, kita lengkap, sertifikat shm kita ada.
” Alasan di tutup tembok ini karena terjadi keributan, mereka selalu menganggap jalan umum dan mereka selalu membuat rusuh setiap kali jalan,” jelasnya
Feri menuturkan, Contoh kerusuhannya, beberapa kali orang belanja dimarahin padahal letakin kendaraan tidak di jalan, akses jalan masih bisa lewat. Yang kedua, mereka lewat sini itu gayanya tidak begitu sopan.
” Itulah penyebab kita tutup jalan, sebenernya penutupan ini bukan dari saya karena sebelumnya saya pernah terangkan, pulang-pulang sudah dipagerin, dan pernah saya tanyai kenapa, karena memang ada mulai kurang ajar , terlalu memancing emosi orang tua saya sehingga orang tua saya kita tutup tapi kita kasih akses jalan karena karena kan kita bermasyarakat, saling membutuhkan, mangkanya kita kasih akses jalan satu kendaraan bermotor,” pungkasnya.